Minggu, 16 November 2014

Tuan Nebo (Kaus Kaki2)

Rumah di ujung jalan … merupakan rumah yang unik, begitu pula penghuninya. Tuan Nebo – orang-orang memanggilnya Nebo Gila – merupakan seseorang yang bisa dibilang tidak wajar. Sudah dikatakan pada cerita sebelumnya bahwa sewajarnya orang-orang di dunia Danisa memakai kaus kaki untuk menutupi jumlah jari kaki mereka, tapi sebaliknya, Tuan Nebo malah tidak pernah memakai kaus kaki. Tak hanya kaus kaki, ia juga tidak mengenakan alas kaki saat berpergian kemana pun. Tuan Nebo memang tidak wajar. Ia memiliki perut yang sangat besar sehingga tak ada seorang pun yang mampu memeluknya. Dibutuhkan tiga pasang lengan orang dewasa untuk benar-benar bisa memeluk tubuhnya yang sangat gemuk. Walupun begitu, Tuan Nebo tidak pernah merasa risih dengan tubuhnya yang gemuk. Selain tubuh yang gemuk, Tuan Nebo sepertinya juga memiliki hati yang setebal perutnya. Ia tampak tidak pernah mempedulikan gunjingan-gunjingan orang tentang fisiknya, walaupun gunjingan tersebut menyangkut kemampuan otaknya. Karena jumlah jari kaki yang sedikit dan jumlah jari kaki yang tidak sama antara kaki kiri dan kanan, Tuan Nebo sering dipanggil idiot, bodoh, cacat mental, bahkan gila. Walaupun secara fisik Tuan Nebo benar-benar sangat kurang, dia memiliki suatu kelebihan yang tidak diketahui oleh orang-orang sekitarnya. Dia adalah orang jenius. Tak ada yang tahu bahwa sebagian besar teknologi yang ada di dunia Danisa digagas olehnya. Semua gagasan mengenai teknologi baru ia tulis dan ia kirimkan kepada perusahaan-perusahaan besar. Sebagai imbalannya Tuan Nebo akan mendapatkan sejumlah uang yang sangat banyak. Itulah jawaban mengapa Tuan Nebo masih bisa membeli makanan dan bersenang-senang tanpa bekerja seperti orang-orang lain.